Senin, 21 Mei 2012

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ( Corporate Social Responsibility )


Tanggung Jawab Sosial
Tanggung  Jawab Sosial adlaah suatu konsep bahwa organisasi,khususnya (namun bukan hanya)perusahaan adalah memiliki tanggung jawabterhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR (Corporate Social Responsibility) berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan factor keuangan, misalnya deviden melainkan juga berdasarkan konsekuensi social dan lingkungan untuk saat ini maupun jangka panjang.
Menurut World Business Council for Sustainable Development, CSR adalah merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan konstribusi kepada pengembang ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya.

Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
          Manfaat bagi Perusahaan: Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat & pemerintah

          Manfaat bagi Masyarakat: Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasi win-win solution.

          Manfaat bagi Pemerintah: Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dan pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial.

Stakeholder Model
Stakeholder theory mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain). Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut.Gray, Kouhy dan Adams (1994) mengatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut.Makin powerful stakeholder, makin besar usaha perusahaan untuk beradaptasi. Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari dialog antara perusahaan dengan stakeholdernya.

Stakeholder pada dasarnya dapat mengendalikan atau memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pemakaian sumber-sumber ekonomi yang digunakan perusahaan.  Oleh karena itu power stakeholder ditentukan oleh besar kecilnya poweryang mereka miliki atas sumber tersebut.  Powertersebut dapat berupa kemampuan untuk membatasi pemakaian sumber ekonomi yang terbatas (modal dan tenaga kerja), akses terhadap media yang berpengaruh, kemampuan untuk mengatur perusahaan, atau kemampuan untuk mempengaruhi konsumsi atas barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan (Deegan 2000).

Oleh karena itu, “ketika stakeholder mengendalikan sumber ekonomi yang penting bagi perusahaan, maka perusahaan akan bereaksi dengan cara-cara yang memuaskan keinginan stakeholder” (Ullman 1985, p. 552).  Lebih lanjut Ullman (1985) mengatakan bahwa organisasi akan memilih stakeholder yang dipandang penting, dan mengambil tindakan yang dapat menghasilkan hubungan harmonis antara perusahaan dengan stakeholdernya.

4PandanganTanggung JawabBisnis :

·         Tanggung Jawab Ekonomi :Secara Tradisional, para teoritisi maupun pelaku bisnis memiliki interprestasi yang keliru mengenai keuntungan ekonomi perusahaan. Pada umumnya mereka berpendapat mencari laba adalah hal yang harus diutamakan dalam perusahaan. Diluar mencari laba hanya akan menggangu efisiensi dan efektifitas perusahaan. Kelompok yang mendukung wacana TSP berpendapat bahwa perusahaan tidak dapat dipisahkan dari para individu yang terlibat didalamnya, yakni pemilik dan karyawannya. Namun mereka tidak boleh hanya memikirkan keuntungan finansialnya saja, melainkan pula harus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap publik.

·         Tanggung Jawab Hukum :untuk membangun sebuah konstruksi tanggung jawab sosial perusahaan yang didasarkan atas perspektif hukum yang berlaku diIndonesia. Diperoleh realita bahwa lemahnya produk hukum di Indonesiaterhadap tanggung jawab sosial perusahaan dapat menjadikan perusahaanmemanfaatkan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai alat untuk memolescitra perusahaan di mata publik.Tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanyasebatas pelaporan ‘sosial’-nya saja, namun lebih ditekankan pada tindakanuntuk melestarikan lingkungan dan kelangsungan hidup masyarakat. Sebuah kritik yang mendasar, dimana tanggung jawab sosial perusahaan yangseharusnya ditujukan untuk meletarikan lingkungan dan kelangsungan hidup, disalah-gunakan untuk memoles citra perusahaan di mata publik.


·         Tanggung Jawab Etis : Kebijakan perusahaan mengikuti dan tunduk pada seluruh Undang-Undang pemerintah, Peraturan yang berhubungan dengan bisnis, baik itu menunjukan atau bagian, menjaga serangkaian Integritas tertinggi selama Undang-Undang mengijinkan. Perusahaan mengharapkan dilakukan dengan standar integritasnya di seluruh Perusahaan dan tidak akan mentoleransi hasil yang diperoleh menggunakan pelanggaran Undang-Undang atau kesepakatan yang tidak cermat. Untuk menyesuaikan tujuan bisnis, kita harus percaya pada Kejujuran, Kegiatan-kegiatan Etika, Integritas dan Keterbukaan menjadi kekuatan bagi kredibilitas dan reputasi demi kelanjutan Kesuksesan. Perusahaan berkomitmen untuk menyesuaikan dan akan terus mengenalkan Prinsip-prinsip dan Nilai dengan Kebudayaan Perusahaan sebagai acuan dalam membangun Hubungan dengan Shareholder, Pelanggan, Pegawai, dan Komunitas.

·         Tanggung Jawab Diskresioner :Harapan bahwa perusahaan secara sukarela akan melayani peran sosial di luar tanggung jawab ekonomi, hukum, dan etika. Perusahaan dengan kesadaran mereka sendiri secara sukarela melakukan peran-peran sosial yang dibutuhkan masyarakat tanpa mengharapkan imbalan apapun.


Tingkatan Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan dapat digolongan dalam beberapa tingkatann, berdasarkan pada tindakan yang dilakuka dan ideology yang mendasarinya. Tingkatan tersebut adalah:
·         Tanggung Jawab Diskresioner: Pada tingkat ini perusahaan bertindak proaktif dalam mewujudkan tanggung jawab sosialnya.

·         Tanggung Jawab Etis: Perusahaan mengikuti tanggung jawab yang berlaku secara etika di masyarakat, mereka mematuhi norma-norma moral dan adat budaya yang berlaku.

·         Tanggung Jawab Hukum: Perusahaan mematuhi hukum yang berlaku dengan sangat taat. Mereka tidak hanya asal mencari keuntungan semata.

·         Tanggung Jawab Ekonomi: Prinsip yang dianut semata hanya untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan, perusahaan tidak terlalu perduli pada hal lain di luar keuntungan. Mereka tidak melakukan tanggung jawab social yang tidak menguntungkan.

Mengapa Harus Mempraktekkan Tanggung Jawab Sosial
Mengapa perusahaan harus mempraktekkan tanggung jawab sosial? Bagaimana bila mereka tidak melakukannya serta apa dampaknya bagi mereka? Perusahaan akan melakukan praktek tanggung jawab sosial berdasarkan pertimbangan berikut:

·         Prinsip Perlindungan Diri: jika lingkungan bisnis tidak bekerja sama, maka publik dan pemerintah akan meminta peraturan lebih. 
·         Prinsip Obligasi: Keberlangsungan bisnis berhutang budi kepada masyarakat

·         Kepentingan Pribadi:Tanggung Jawab Sosial memiliki dampak yang positif terhadap bisnis dalam jangka panjang

Argumentasi Yang Menentang Tanggung Jawab Sosial
Ada juga pandangan yang tidak menyetujui terhadap perilaku tanggung jawab sosial perusahaan, mereka menganggap pengeluaran untun pemenuhan tanggung jawab sosial itu sebagai:
·         Sama dengan pencurian terhadap asset perusahaan
·         Bisnis tidak memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan-tujuan sosial
·         Bisnis akan memperoleh kekuatan yang terlalu banyak bila terlibat dalam urusan sosial

Kode Etik Perusahaan
Merupakan pernyataan formal dari nilai-nilai yang dimiliki perusahaan terkait isu-isu sosial dan etika. Berdasarkan prinsip perusahaan, kode etik memungkinkan karyawan membuat keputusan-keputusan etika berdasarkan nilai-nilai yang telah ditentukan, contohnya agar mereka dapat memperlakukan orang lain secara adil.

Berdasarkan pembuatan kebijakan, kode etik memungkinkan perusahaan untuk menentukan bagaimana harus bertindak di dalam situasi tertentu yang spesifik.Dalam situasi tertentu, perusahaan tinggal mematuhi kode etik yang telah dibuat sebelumnya.Contohnya adalah konflik kepentingan, kesempatan yang setara bagi siapapun.

Untuk memastikan kode etik perusahaan berjalan baik, perusahaan harus melakukan pengawasan terhadap penerapan kode etik di perusahaan.

Perusahaan dapat melakukan hal-hal berikut:
  • ·         Membentuk komite etik: komite etik adalah pihak yang bertugas untuk secara langsung mengawasi etika perusahaan
  • ·         Menyediakan Hotlines: Karyawan dapat melaporkan perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan etika perusahaan kepada pihak tertentu yang ditunjuk, misalnya perilaku pelecehan, diskriminasi, dsb.
  • ·         Pelatihan etika: Karyawan diberikan pelatihan tentang etika, sehinnga mereka memahami dengan benar kode etik perusahaan yang berlaku

Minggu, 06 Mei 2012

Contoh Soal Latihan SPSS ( Deskriptif, Regresi, Korelasi, uji Validitas dan Realibilitas )



1.     .Mr. Jimmy, manajer personalia dari Jimmbo Corp. hendak melakukan penelitian untuk meningkatkan semangat kerja karyawannya. Mr. Jimmy kemudian menyebarkan kuesioner untuk diisi oleh karyawannya. Setelah diuji validitas dan reliabilitas, maka diperoleh data sebagai berikut.
Karyawan
Lingkungan Kerja Karyawan
Kepuasan Kerja Karyawan
Keterbukaan Komunikasi dari Atasan
Semangat Kerja Karyawan
Pelatihan Kerja Karyawan
1
65
155
95
120
215
2
55
150
90
125
205
3
70
175
95
130
250
4
80
170
80
120
240
5
75
180
85
115
230
6
65
170
100
130
220
7
60
155
95
140
210
8
50
165
90
150
245
9
70
160
105
140
235
10
75
170
100
150
245

Dari data di atas, Mr. Jimmy akan meneliti pengaruh kepuasan kerja karyawan dan keterbukaan komunikasi dari atasan terhadap semangat kerja karyawan.
Bantu Mr. Jimmy untuk menentukan:
  1. Berapa rata-rata Kepuasan Kerja Karyawan ?

Descriptive Statistics

Mean
Std. Deviation
N
Semangat
132.00
12.517
10
kepuasan
165.00
9.718
10
keterbukaan
93.50
7.472
10


  1. Apakah terdapat pengaruh yang nyata dari kepuasan kerja karyawan dan keterbukaan komunikasi dari atasan terhadap semangat kerja karyawan? Uji dengan taraf nyata 4%!

ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
412.240
2
206.120
1.446
.298a
Residual
997.760
7
142.537


Total
1410.000
9



a. Predictors: (Constant), keterbukaan, kepuasan


b. Dependent Variable: Semangat




Uji Hipotesis
1.       Ho : tidak ada pengaruh yang nyata dari kepuasan kerja karyawan dan keterbukaan komunikasi dari atasan terhadap semangat kerja karyawan
Ha : ada pengaruh yang nyata dari kepuasan kerja karyawan dan keterbukaan komunikasi dari atasan terhadap semangat kerja karyawan
2.       DPK
Sig>=alpha à Ho diterima
 Sig<alpha à Ho ditolak
3.       Perhitungan
Sig = 0.298
Alpha = 0.04
Sig>alpha à Ho diterima
4.       Kesimpulan
Tidak ada pengaruh yang nyata dari kepuasan kerja karyawan dan keterbukaan komunikasi dari atasan terhadap semangat kerja karyawan

  1. Bagaimana persamaan regresinya? Bagaimana interpretasinya!

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
50.735
95.297

.532
.611
kepuasan
-.018
.421
-.014
-.042
.968
keterbukaan
.900
.547
.537
1.645
.144
a. Dependent Variable: Semangat



Y = 50.735 - 0.18 X1 + 0.900 X2
Y = semangat
X1 = kepuasan kerja
X2 = keterbukaan komunikasi
Artinya :
·         Jika X1 dan X2 = 0, maka nilai semangat = 50.735
·         Jika X1 naik sebesar 1 poin dan X2 =0, maka y akan turun sebesar 0.018 poin
·         Jika X2 naik sebesar 1 poin dan X1 =0, maka y akan naik sebesar 0.900 poin

# Persamaan ini tidak bisa dipakai karena tidak ada pengaruh yang nyata dari kepuasan kerja karyawan dan keterbukaan komunikasi dari atasan terhadap semangat kerja karyawan.

  1. Berapa besar pengaruh antara variabel independent terhadap variabel dependent ?
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.541a
.292
.090
11.939
a. Predictors: (Constant), keterbukaan, kepuasan
b. Dependent Variable: Semangat

Koefisien determinasi = R square = 0.292à pengaruh antara variabel independent terhadap variabel dependent adalah sebesar 29.2%

  1. Berapa besar pertalian antara variabel independent terhadap variabel dependent ?
Koefisien korelasi = R = 0.541, hubungan kuat dan searah

2.     Dengan menggunakan data pada soal nomor 1, Mr. Jimmy hendak melakukan penelitian lanjutan, oleh karena itu bantulah Mr. Jimmy untuk menentukan:
a.     Apakah kepuasan kerja karyawan dan semangat kerja karyawan berdistribusi normal ?

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk

Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
Kepuasan
.197
10
.200*
.951
10
.683
Semangat
.163
10
.200*
.923
10
.384
a. Lilliefors Significance Correction



*. This is a lower bound of the true significance.


Uji hipotesis
Ho : data kepuasan dan semangat berdistribusi normal
Ha : data kepuasan dan semangat tidak berdistribusi normal
DPK
Sig >alpha à Ho diterima
Sig < alpha à Ho ditolak
Perhitungan
·         Kepuasan
Sig = 0.200
Alpha = 0.05
            Sig > alpha à Ho diterima
·         Semangat
Sig = 0.200
Alpha = 0.05
            Sig > alpha à Ho diterima
Kesimpulan
Data kepuasan dan semangat berdistribusi normal
b.     Bagaimana hubungan antara kepuasan kerja karyawan dengan semangat kerja karyawan dengan lingkungan kerja sebagai variabel pengontrol? Uji signifikansi hubungan dengan tingkat kepercayaan 95%!
Correlations
Control Variables
Kepuasan
Semangat
lingkungan
-none-a
Kepuasan
Correlation
1.000
-.137
.605
Significance (2-tailed)
.
.706
.064
df
0
8
8
Semangat
Correlation
-.137
1.000
-.357
Significance (2-tailed)
.706
.
.311
df
8
0
8
lingkungan
Correlation
.605
-.357
1.000
Significance (2-tailed)
.064
.311
.
df
8
8
0
lingkungan
Kepuasan
Correlation
1.000
.107

Significance (2-tailed)
.
.785

df
0
7

Semangat
Correlation
.107
1.000

Significance (2-tailed)
.785
.

df
7
0

a. Cells contain zero-order (Pearson) correlations.


R (Correlation) = 0.107à hubungan lemah dan searah ( r < 0.5=lemah, r + =searah)
Uji hipotesis
Ho : tidak ada hubungan antara kepuasan kerja karyawan dengan semangat kerja karyawan dengan lingkungan kerja sebagai variabel pengontrol
Ha : ada hubungan antara kepuasan kerja karyawan dengan semangat kerja karyawan dengan lingkungan kerja sebagai variabel pengontrol.
DPK
Sig/2 > alpha/2 à Ho diterima
Sig/2 < alpha/2 à Ho ditolak
Perhitungan
Sig/2 = 0.785/2
Alpha/2 = 0.05/2
Sig/2 > alpha/2 à Ho diterima
Kesimpulan
Tidak ada hubungan antara kepuasan kerja karyawan dengan semangat kerja karyawan dengan lingkungan kerja sebagai variabel pengontrol

c.     Bagaimana hubungan antara kepuasan kerja karyawan dengan lingkungan kerja ?
R (correlation) = 0.605, hubungan kuat dan searah
Uji hipotesis
Ho : tidak ada hubungan antara kepuasan kerja karyawan dengan lingkungan kerja
Ha : ada hubungan antara kepuasan kerja karyawan dengan lingkungan kerja
DPK
Sig/2 > alpha/2 à Ho diterima
Sig/2 < alpha/2 à Ho ditolak
Perhitungan
Sig/2 = 0.064/2
Alpha/2 = 0.05/2
Sig/2 > alpha/2 à Ho diterima
Kesimpulan
tidak ada hubungan antara kepuasan kerja karyawan dengan lingkungan kerja

d.     Bagaimana hubungan antara keterbukaan komunikasi dari atasan dengan semangat kerja karyawan? Uji signifikansi hubungan dengan tingkat kesalahan 2%!
Correlations


Keterbukaan
Semangat
Keterbukaan
Pearson Correlation
1
.541
Sig. (2-tailed)

.107
N
10
10
Semangat
Pearson Correlation
.541
1
Sig. (2-tailed)
.107

N
10
10
R = 0.541 à hubungan kuat dan searah
Uji hipotesis….

3.   WWF hendak mengukur penggunaan jumlah air bersih yang digunakan per orang per hari di daerah Binus, Kebon Jeruk. WWF melakukan survey pada daerah-daerah calon penerima Save Water Award. Dari hasil survey tersebut, didapatlah data berikut (dalam liter) :
130
201
196
195
204
132
198
211
197
219
147
217
167
208
208
152
200
145
216
206
156
210
119
206
216
128
211
209
105
212
179
240
166
123
196
182
155
213
100
216
Dari data tersebut, WWF menugaskan seorang petugasnya untuk mengolah data, untuk mencari tahu : #StatDesk Kelompok karena ada ditanyakan jumlah dan selang kelas
a)      Jumlah dan selang kelas
K =1 + 3.3 log n
K =1 + 3.3 log 40 = 6.286 à jumlah = 7 kelas (pembulatan ke atas)

L =( Xmax-Xmin)/k = (240-100)/6.286 = 22.271 (pembulatan dengan rumus)
                                                                                                0.01-0.49 à pembulatan dengan rumus
                                                                                                0.50 -0.99 à pembulatan ke atas

(k x l) + Xmin -1 >= Xmax
Opsi I
(7 x 22) + 100 -1 > = 240 à253(sesuai dengan syarat rumus, bisa dipakai, ambil yang terkecil)
(7 x 23) + 100 -1 > = 240 à260 (juga sesuai dengan rumus, bisa dipakai, ambil yang terkecil)
Alternatif terkecil à jumlah kelas 7, selang kelas 22

Kelas
Nilai tengah
100 - 121
110.5
122 – 143
132.5
144 – 165
154.5
166 – 187
176.5
188 – 209
198.5
210 – 231
220.5
232 - 253
242.5


Statistics
data1


N
Valid
40
Missing
0
Mean
184.2000
Median
192.0294a
Mode
198.50
Std. Deviation
36.11534
Variance
1304.318
Skewness
-.672
Std. Error of Skewness
.374
Kurtosis
-.600
Std. Error of Kurtosis
.733
Percentiles
15
137.3889b
16
139.3444
25
156.9444
50
192.0294
75
212.8478
a. Calculated from grouped data.
b. Percentiles are calculated from grouped data.


b)      Rata-rata penggunaan air, median, dan modusnya
Mean =
Median
Modus =
c)       Simpangan Baku dan Ragam
Std Deviation =
Variance =
d)      Kuartil 1 dan kuartil 3
P25 =
P75 =
e)      Keruncingan dan Kelandaian
Skewness = 
Kurtosis =
f)       Persentil 15, Desil 1.6
Persentil 15 =
Persentil 16 = Desil 1.6 =

4.     Seorang peneliti telah mengumpulkan hasil kuesioner dari penelitian yang dilakukannya. Dalam kuesioner tersebut, peneliti menggunakan skala Likert di mana peneliti memberikan pembobotan sebagai berikut:
    • 1 untuk jawaban Tidak setuju
    • 2 untuk jawaban Ragu-ragu
    • 3 untuk jawaban Setuju
 Dalam kuesioner yang berisi 10 pertanyaan tersebut, si peneliti menetapkan pertanyaan nomer 1, 2, dan 3 sebagai pertanyaan untuk variabelKedewasaan”  dan pertanyaan nomer 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 sebagai pertanyaan untuk variable “Kondisi lingkungan”. Berikut ini adalah data hasil kuesionernya dari 30 Responden:

Pert1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
Resp1
3
Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Setuju
R2
Setuju
Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Setuju
R3
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
R4
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
R5
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
R6
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
R7
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
R8
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
R9
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
R10
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
R11
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
R12
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
R13
Ragu-ragu
Setuju
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Setuju
R14
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
R15
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
R16
Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
R17
Ragu-ragu
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Ragu-ragu
R18
Ragu-ragu
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Ragu-ragu
R19
Setuju
Ragu-ragu
Ragu-ragu
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Ragu-ragu
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
R20
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Setuju
Setuju
R21
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Setuju
Setuju
R22
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Setuju
Setuju
R23
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Ragu-ragu
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Ragu-ragu
Setuju
Setuju
R24
Ragu-ragu
Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Ragu-ragu
Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Ragu-ragu
Setuju
R25
Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Ragu-ragu
R26
Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Tidak Setuju
R27
Setuju
Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Setuju
R28
Setuju
Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Setuju
R29
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
R30
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju

Ujilah validitas dan realibilitas dari data tersebut, dengan menjawab :
a.       Berapa ttable, rtable dan r hitung ?
tTable =
rTable = tTabel / sqrt (df + tTabel **2)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
P1
24.40
10.593
.753
.773
P2
24.43
10.806
.646
.782
P3
24.57
10.461
.530
.792
P4
24.57
12.461
.044
.851
P5
24.47
9.637
.794
.759
P6
24.43
10.806
.646
.782
P7
24.57
10.461
.530
.792
P8
24.57
12.461
.044
.851
P9
24.40
10.593
.753
.773
P10
24.40
10.869
.657
.782

            Cara jawab :
            DPK
            rHitung > = rTabel à data valid
rHitung < rTabel à data tidak valid
Perhitungan
Butir
rHitung
Tanda
rTabel
Keterangan
1
.753
> 
0.31
Valid
2
.646
> 
0.31
Valid
3
.530
> 
0.31
Valid
4
.044
< 
0.31
Tidak valid
5
.794
> 
0.31
Valid
6
.646
> 
0.31
Valid
7
.530
> 
0.31
Valid
8
.044
< 
0.31
Tidak valid
9
.753
> 
0.31
Valid
10
.657
> 
0.31
Valid
Kesimpulan
Butir yang valid = 1-3, 5-7, 9,10
Butir yang tidak valid = 4 dan 8

Uji hipotesis II ( dengan mengeluarkan semua butir yang tidak valid)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
P1
19.13
9.982
.829
.900
P2
19.17
10.144
.734
.907
P3
19.30
9.872
.579
.922
P5
19.20
8.924
.895
.891
P6
19.17
10.144
.734
.907
P7
19.30
9.872
.579
.922
P9
19.13
9.982
.829
.900
P10
19.13
10.120
.779
.904
DPK
            rHitung > = rTabel à data valid
rHitung < rTabel à data tidak valid
Perhitungan
Butir
rHitung
Tanda
rTabel
Keterangan
1
.829
> 
0.31
Valid
2
.734
> 
0.31
Valid
3
.579
> 
0.31
Valid
5
.895
> 
0.31
Valid
6
.734
> 
0.31
Valid
7
.579
> 
0.31
Valid
9
.829
> 
0.31
Valid
10
.779
> 
0.31
Valid
            Kesimpulan
            Butir yang valid = 1-3, dan 5-7, 9, dan 10

Kalo sudah valid semua, baru uji reliabilitas dengan melihat nilai chronbachs alpha
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.917
8


Uji Reliabilitas
Ho : Data reliable
Ha : Data tidak reliable
DPK
Chronbachs alpha > = rTabel à Ho diterima
Chronbachs alpha < rTabel à Ho diterima
Perhitungan
Chronbachs alpha = 0.917
rTabel = 0.31
Chronbachs alpha > rTabel à Ho diterima
Kesimpulan
Data reliabel

b.      Pertanyaan mana yang valid dan tidak ? buat hipotesis !!
c.       Apakah data realibel ? buat hipotesis !!

 
Redesign by Syar'ie