Senin, 11 Agustus 2014

Tentang Turnover Karyawan


Karyawan merupakan suatu aset  perusahaan yang utama. Bagaimanapun sempurnanya perencanaaan, kebijakan, maupun peralatan dan  teknologi mutakhir yang dimiliki suatu perusahaan tidak ada artinya bila tidak ada faktor yang menggerakkannya. Bila manajemen perusahaan mampu mengelola dengan baik,  menggunakan secara optimal, tenaga kerja yang termotivasi akan memiliki semangat kerja  tinggi sehingga produktivitasnya juga menjadi lebih baik yang pada akhirnya akan mencapai  sasaran seperti yang diharapkan oleh perusahaan.

Tuntutan suatu perusahaan untuk mendapatkan, mengembangkan, dan mempertahankan sumber daya manusia yaitu karyawan, terutama karyawan yang berkualitas semakin sulit dipertahankan karena dinamika lingkungan yang selalu berubah. Maka dari itu, salah satu solusinya yaitu perlunya suatu pengolahan Manajemen Karier yang baik sehingga perusahaan mampu mempertahankan serta mengembangkan karyawan. Setiap karyawan yang bekerja dalam satu perusahaan, pastilah ingin kariernya berkembang. Salah satunya adalah pemenuhan jenjang karier, yang mengacu pada eksistensi diri. Tidak semua karyawan (manajemen dan non- manajemen) memiliki perencanaan karier yang jelas dan tertulis.

Watson Wyatt, salah satu konsultan sumber daya manusia dalam hasil survey Global Strategic Rewards 2007/2008 menyimpulkan bahwa perusahaan di Indonesia menghadapai masalah dalam mempertahankan karyawan berprestasi tinggi. Bahkan masalah ini lebih tinggi dibanding kebanyakan negara Asia Pasifik lainnya yang ikut dalam survey. Hasil dari survey Watson Wyatt mengatakan bahwa saat ini perusahaan di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mempertahankan karyawan yang memiliki Critical Skills (74%), Top Performing (76%) dan High Potential (64%). Upaya untuk mempertahankan karyawan telah menjadi persoalan utama dalam banyak organisasi karena beberapa alasan. Dengan perputaran yang lebih rendah, setiap individu yang dipelihara berarti berkurangnya satu orang yang harus direkrut, diseleksi, dan dilatih.Selain itu survey yang dilakukan International Business Report 2008 menunjukkan bahwa masalah kegagalan retensi karyawan menghasilkan masalah, terutama meningkatnya beban kerja bagi karyawan lain (41%), naiknya beban operasi (38%), kalah bersaing dari competitor (32%), menurunnya standar customer service (28%), dan beberapa masalah lainnya.(http://www.managementfile.com).Selain itu, untuk dapat meningkatkan tingkat retensi kayawan sebaiknya perusahaan juga perlu memperkuat komitmen organisasi pada karyawannya. Komitmen yang tinggi akan menentukan tingkat retensi karyawan dan produktifitas kerja yang baik.

Menurut vibiznews.com Rata-rata turnover karyawan pada tahun 2008 sektor perbankan nasional mencapai 10-11% per tahun, tingkat turnover pada industri migas yang mencapai 12% dan sektor manufaktur yang berkisar 8%. Beberapa perusahaan di Indonesia bahkan di duniapun seringkali kesulitan dalam mempertahankan karyawan terbaik yang memiliki keahlian penting. Perusahaan menghadapi masalah turnover karyawan yang memang tidak dapat dihindari dan sering dihadapi oleh perusahaan. Manajemen juga banyak yang tidak peduli dan tidak mengetahui seberapa besar kerugian akibat turnover karyawan yang tinggi ini bagi perusahaan yaitu diukur dari biaya perekrutan sampai dengan pembinaan, pemberdayaan mereka dan potensi serta skill mereka dalam menghasilkan benefit/manfaat bagi perusahaan.

~CPratanto.blogspot.com~

 
Redesign by Syar'ie