Selasa, 10 Desember 2013

Manajemen Karier




Manajemen Karier
Manajemen karier sebagai suatu proses untuk memungkinkan karyawan untuk lebih memahami dan mengembangkan karier mereka berupa keterampilan dan minat, dan untuk menggunakan keterampilan dan minat itu lebih efektif baik di dalam perusahaan dan setelah meninggalkan perusahaan (Dessler,2005,p350).
Manajemen karier (career management) merupakan proses dimana organisasi memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan para pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan orang–orang yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. (simamora, 2001, p 504)
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen karier adalah proses pengolahan karier karyawan dimana perusahaan menyesuaikan antara potensi dan minat karyawan guna memenuhi kebutuhan perusahaan dalam dimasa yang akan datang.

       -Manajemen Karier Organisasional
            Manajemen karier organisasi menunjukkan seberapa jauh organisasi dipandang mempunyai rencana-rencana dan prosedur formal dan dilembagakan dalam menunkang karier karyawan baik dalam bentuk umum maupun dalam bentuk khusus. Hariandja (2005), memalui kebijakan-kebijakan kepegawaian seperti melakukan orientasi, memberikan pekerjaan yang menantang, melakukan pratinjauan jabatan yang realistis dalam perekrutran, penilaian kinerja yang berorientasi karier dan lain-lain. Lebih lanjut menurut Hariandja (2005) peran organisasi dalam manajemen karier dalam bentuk khusus meliputi pendidikan karier, informasi karier, dan bimbingan karier. Kegiatan manajemen karier organisasi sering diklasifikasikan sebagai aktivitas formal versus (lawan) kegiatan informal (Kraimer et al, 2003; Sturges et al, 2002). Kegiatan formal meliputi, misalnya, program pelatihan, rencana pengembangan pribadi, perencanaan karier formal. Kegiatan informal meliputi, peluang misalnya, mentoring dan jaringan
            Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan manajemen karier organisasional adalah rangkaian kegiatan formal dirancang dan dikelola oleh organisasi untuk mempengaruhi pengembangan karier dari satu atau lebih karyawan dan dengan demikian meningkatkan efektivitas organisasi
            Berbagai praktek manajemen karier organisasi dijelaskan dalam literatur seperti lokakarya karyawan, rotasi kerja, job enrichment, dan tangga kemajuan karier. Organisasi juga dapat berkontribusi untuk identitas karier dengan memberikan banyak peluang untuk pengembangan diri, peluang untuk kemajuan dan mentor. Ketika memilih seorang karyawan, organisasi dapat menggunakan lowongan pekerjaan internal yang luas, , mendorong rotasi pekerjaan dan suksesi internal manajemen dan transfer orang di seluruh departemen lateral untuk meningkatkan nilai mereka bagi dirinya dan bagi perusahaan. Mereka juga dapat memilih untuk inisiatif seperti pembagian kerja dan hanya menggunakan PHK sebagai pilihan terakhir dalam kondisi ketidakpastian ekonomi, serta memberikan preferensi mantan karyawan untuk posisi staf baru setelah periode perampingan (M.Lazarova dan S. Taylor, 2008). Menurut penulis karier, manajemen karier organisasi mendukung pengembangan komitmen karyawan (Sturges et al., 2002). Hal ini akan meningkatkan komitmen dan hasil positif lainnya. Bantuan yang dilakukan oleh manajemen utuk karier dapat dilihat sebagai salah satu bentuk dukungan organisasi yang dirasakan. Dukungan organisasi dirasakan telah positif terkait dengan kinerja pekerjaan dan negatif terkait dengan perilaku penarikan seperti absensi dan perpindahan (Rhoades & Eisenberger, 2002)
Ganrose & Portwood (1987) dalam Nathalie Dargham (2010) menganggap bahwa program manajemen karier yang sukses didasarkan  pada asumsi sebagai berikut:
1.      Individu yang terlibat dalam perencanaan karier akan lebih mungkin mencapai aspirasi pribadi;
2.      Klarifikasi rencana organisasi dan peluang individu akan mengurangi kecemasan dan frustrasi dalam karyawan, yang mengarah ke sikap yang lebih positif terhadap kemajuan karier dan organisasi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khulida Kirana Yahya (2004) dimensi Manajemen karier organisasional dibagi sebagai berikut :
-        Career Management Policy : diukur melalui standar, prosedur, metode dan sistem karyawan yang dilakukan manajemen dalam mengelolah karier karyawan.
-        Career Development : diukur melalui berbagai macam aktivitas, program , dan teknik yang digunakan manajemen untuk mempertinggi pengembangan karier karyawan.
-        Career Information : upaya yang dilakukan oleh manajemen untuk memberikan informasi bagi karyawan terkait untuk mendukung perencanaan karier individu dan strategi karier .

-Manajemen Karier Individual
Definisi manajemen karier individu menurut Douglas T. Hall yang dikutip oleh Margono setiawan (2008) yaitu usaha-usaha individu untuk memajukkan tujuan-tujuan karier mereka sendiri yang mungkin atau tidak mungkin bersamaan dengan tujuan-tujuan yang dimiliki oleh organisasi mereka. Manajemen karier individual berada di bawah kendali individu yang terdiri dari mengumpulkan informasi dan rencana karier serta pemecahan masalah dan pengambilan keputusan". Manajemen karier individu berisi "upaya pribadi yang dibuat oleh individu untuk memajukkan tujuan karier mereka sendiri di dalam perusahaan" menurut Orpen, yang dikutip oleh Nathalie Abi Saleh Dargham (2010). Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen karier individu merupakan usaha pribadi yang dibuat oleh individu untuk mencapai tujuan karier individu tersebut dan untuk mencapai karier yang disediakan oleh perusahaan.

Menurut jurnal Andreas Hirschi (2012) manajemen karier individual terdiri dari dua perilaku utama, yaitu :
-        Kesiapan mobilitas pekerjaan, yang meliputi career exploration,networking, dan aspek perencanaan.

-        Kompetensi karier, yaitu kompetensi yang relevan bagi seluruh karyawan untuk mengembangkan karir mereka sendiri, ada 3 kompetensi dasar yaitu yang berhubungan dengan perkembangan skill, knowledge dan motivasi

0 komentar:

Posting Komentar

 
Redesign by Syar'ie