Kamis, 01 Maret 2012

Globalisasi & Konflik Globalisasi

Globalisasi

Globalisasi secara bahasa berasal dari kata global yang artinya universal atau menyeluruh. Globalisasi sendiri secara umum adalah istilah yang menunjukan keterkaitan antara satu bangsa dengan bangsa lain semakin erat karena kerja sama hamper di segala bidang sehingga melewati batas jarak dan waktu. Keterkaitan ini berawal dari saling membutuhkannya satu Negara dengan Negara lain. Dampaknya terasa maupun tidak terasa, yaitu terjadi pertukaran budaya. Dalam istilah lain, globalisasi disebut juga internasionalisasi

Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup. Serta hal ini dapat dipicu dari adanya penunjang arus informasi global melalui siaran televise baik langsung maupun tidak langsung, dapat menimbulkan rasa simpati masyarakat namun bisa juga menimbulkan kesenjangan sosial. Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri,seperti meniru gaya punk, cara bergaul. Cirri-ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi :
1.       Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televise satelit, dll.
2.       Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional
3.       Peningkatan interaksi cultural melalui perkembangan media massa (terutama televise,film,music)
4.       Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada lingkungan hidup, krisis multinasional,dll.

Budaya dan ekonomi adalah salah satu factor penyebab globalisasi. Budaya akan mudah diterima ketika terjadi interaksi antara dua Negara atau lebih. Tanpa disadari kemudian saling bertukar budaya dan pada gilirannya batas-batas perbedaan budaya dalam bentuk Negara akan semakin terkikis ekonomi menjadi factor globalisasi karena kebutuhan tiap Negara untuk memakmurkan rakyatnya ditempuh melalui kerja sama ekonomi dalam segala bidang. Diantara kedua factor tadi, ekonomi memainkan peranan yang signifikan dalam menciptakan globalisasi. Tak kurang di antara Negara yang melakukan kerja ekonomi melakukan pertukaran produksi, investasi, SDM, informasi atau perdagangan.

Globalisasi telah menimbulkan dampak yang begitu besar dalam dimensi kehidupan manusia, karena globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan masyarakan modern. Sehingga terjadi dampak yang beragam terutama pada aspek sosial dampak positif nya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. 
Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif, salah satu contoh dengan hadirnya modernisasi disegala bidang kehidupan, terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual. Selain itu juga timbulnya sifat ingin serba mudah dan gampang (instant) pada diri seseorang. Pada sebagian masyarakat, juga sudah banyak yang mengikuti nilai-nilai budaya luar yang dapat terjadi dehumanisasi yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi. 

Mengapa terjadi globalisasi ? globalisasi terjadi karena suatu Negara tidak mungkin hidup/berkembang bila tidak ad hubungan kerjasama dengan negara lain ctnhny dalam perdagangan internasional. Globalisasi mulai terjadi ketika dua atau lebih negara menjalani transaksi jual beli antarmereka sebagai akibat  sebuah negara melihat negara lain memproduksi barang yang mereka perlukan secara lebih ekonomis yang mengakibatkan bahwa negara tersebut memutuskan untuk membeli barang dari negara lain tersebut daripada memproduksi sendiri di dalam negeri. Misalkan dengan sumberdaya dan dalam waktu yang sama negara A memproduksi 5 buah mesin dan 10 meter kain. Sementara negara B memproduksi 3 buah mesin dan 15 meter kain, maka negara A cenderung akan mengimpor kain dari negara B daripada memproduksi sendiri sedangkan sebaliknya negara B cenderung untuk mengimpor mesin dari negara A daripada memproduksi sendiri di dalam negeri.



Krisis utang Yunani dan Italy

Mengapa Yunani bisa terseret pada krisis utang yang sedemikian parah? Kehidupan politik dan pemerintahan Yunani memang diwarnai oleh perilaku tidak berhati-hati pengelola negara. Pesta Olimpiade 2004 di Yunani, dianggap sebagai awal malapetaka. Saat itu biaya tinggi dikeluarkan untuk investasi yang dananya berasal dari utang. Penggelembungan proyekpun terjadi untuk penyelenggaraan Olimpiade tersebut oleh beberapa pengusaha dan politisi.

Selain itu, bergabungnya Yunani dengan kawasan Euro di sisi lain menjadi semacam kutuk. Penyesuaian ekonomi dengan Eropa menjadikan barang dan jasa Yunani mahal. Inflasi meningkat, dan banyak perusahaan asing yang hengkang karena biaya yang mahal. Di sisi lain, privatisasi BUMN dan asset pemerintah lainnya dilakukan tidak memenuhi kaidah persaingan sehat dan transparan. Dana yang diperoleh bukan untuk membayar utang, namun untuk kepentingan para politisi. Sekarang, saat utang melilit, dan pemerintah membutuhkan asset untuk dijual, tak ada lagi yang tersisa.

Sektor perbankan Yunani pun menyimpan banyak masalah. Suatu saat mereka berlomba-lomba memberikan kredit, dan tiba-tiba secara serempak menghentikannya. Perkembangan krisis utang telah menimbulkan ketakutan perbankan akan masa depan ekonomi Yunani. Kontraksi kredit ini tentu memukul dunia usaha.Selain itu, subsidi yang diberikan oleh Uni Eropa pada perusahaan Yunani, kerap dimanipulasi. Banyak perusahaan fiktif yang dibentuk sekedar mendapatkan dana dari Uni Eropa. Dana itu disalahgunakan untuk membeli real estate dan mobil mewah.

Berbagai hal tersebut terakumulasi dan menyebabkan defisit anggaran Yunani melejit mencapai 12,7% dari PDB, atau empat kali melampaui batas aman Uni Eropa. Selain itu utang pemerintah telah meroket melebihi 113% dari PDB. Yunani yang indah dan simbol peradaban itu, telah berubah menjadi sebuah negeri yang sarat dengan utang.

Sejak kasus Yunani meledak, Uni Eropa memang ikut kalang kabut. Kekhawatiran
mereka terutama muncul dari risiko penularan krisis ke wilayah regional. Dampak
lanjutan dan tularan dari Yunani mulai dirasakan di negara-negara yang disebut 
dengan istilah PIGS (Portugal, Ireland, Greece, dan Spanyol). Nama PIGS memang 
punya konotasi negatif. Tak heran nasib negara anggota PIGS itu juga setali tiga 
uang.Keempatnya langsung terhempas oleh krisis utang dan fiskal. Selanjutnya, 
krisis Yunani mulai meluas ke Italia, Belgia, dan Austria. Perancis dan Jerman juga 
mulai ikut panas dingin. Kepercayaan investor terhadap perekonomian Eropa turun 
drastis, nilai tukar Euro ikut melemah.
 
Krisis utang rupanya meluas. Setelah Yunani, Irlandia, Portugal, dan Spanyol, kini giliran Italia yang tampaknya bakal tersungkur akibat lilitan utang. kondisi pasar surat berharga Italia yang terjun bebas. Yield obligasi Pemerintah Italia yang diperdagangkan di pasar surat berharga melonjak akibat ketidakpercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Negeri Piza terhadap rencana penghematan anggaran negara yang dirilis pemerintah.
Italia dikhawatirkan akan terjerat dalam situasi gagal bayar akibat tumpukan utang menggunung, Italia tidak akan bisa menghindari status default (gagal bayar utang) kecuali tiba-tiba terjadi lonjakan pertumbuhan ekonomi, Ekonomi Italia hanya tumbuh 0,1% pada kuartal pertama 2011, pertumbuhan berikutnya diperkirakan tetap lemah.

Konflik di Libya

Pemicu konflik di Libya yaitu:
1.       Kepemimpinan pemerintahan yang diktaktor, Qaddafi sudah berkuasa di Libya selama 42 tahun dan gaya kepemimpinan yang hanya mementingkan kepentingan pribadi dan mengesampingkan kepentingan rakyatny membuat rakyat memberontak.
2.       Angka pengangguran yang tinggi, tidak meratanya kesejahteraan di masyarakat libya padahal negara itu mempunyai SDA yang melimpah(contoh arabsaudi tenang tenang aja karena orangnya pada sejahtera walaupun walupun mempunyai pimpinan yang udah lama berkuasa)
3.       Dorongan kaum muda, Di Libya, gerakan aktifis di sosial media untuk meruntuhkan Qadaffi di nisbikan dengan menutup bukan hanya internet tetapi satelit. Namun, seperti banyak terjadi dalam sejarah, gerakan pemuda hampir mustahil untuk bisa dibendung. Gerakan dahsyat di Libya justru terjadi di jalanan-jalanan ibu kota.
4.       adanya isu /konflik di timur tengah sehingga memicu /memancing publik untuk melakukan hal
yang sama(konfllik di mesir membuat rakyat libiya ikut ikutan menuntut perubahan)


Dampak dari konflik di Libya :

1.       Naiknya harga minyak dunia, Libya adalah salah satu Negara pemasok minyak terbesar, setelah muncul nya pemberontakan membuat produksi minyak menjadi turun dan pemasokan minyak menjadi macet.
2.       Harga emas naik, Seiring memburuknya situasi di Libya, investor memindahkan asetnya dari yang beresiko tinggi ke aset yang lebih stabil seperti emas,

Konflik di Afghanistan

Pemicu konflik di Afghanistan :
1.       ketika serangan teror 9/11 yaitu pengeboman gedung WTC. Afghanistan juga menjadi basis semua insiden serupa di Eropa oleh Al Qaeda yang berasal dari Afghanistan dan Pakistan.


Dampak Konflik di Afghanistan :
1.       Krisis ekonomi di Amerika serikat, amerika mengeluarkan banyak uang untuk membiayai perang di Afghanistan, akibatnya anggaran semakin defisit, Bank sentral AS merespon kekeringan dana yang digunakan secara besar-besaran untuk perang, dengan membanjiri perekonomian AS dengan kredit-kredit murah. inilah yang menjadi dalang utama krisis perbankan di AS yang memicu krisis keuangan global.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Redesign by Syar'ie