Semua
manusia tidak akan bisa lepas dari masalah etika, bila disadari secara jujur. Apalagi
sebuah perusahaan yang tidah berdiri sendiri,
yang mempekerjakan banyak tenaga kerja, bila tidak hati – hati dalam mengelola dapat
merugikan semua pihak, tidak hanya perusahaan tapi juga pekerjaan masyarakat.
Pada
jaman sekarang masalah etika bisnis sangatlah penting untuk diperhatikan karena
menyangkut perilaku jujur dan bermoral karena ada kaitanya dengan manusia. Dalam
setiap langkah bisnis, apabila pekerja dan pengusaha selalu memperhatikan hak
dan kewajiban masing – masing yang tidak menyimpang dari kepentingan bersama dalam
arti tidak melanggar etika maka semua akan dapat survive terus.
Dalam
melakukan kegiatan operasional sehari-hari, karyawan memiliki kewajiban
terhadap perusahaan. Begitu pula sebaliknya, perusahaan juga memiliki kewajiban
terhadap karyawan.Ada tiga kewajiban karyawan yang penting. Yaitu kewajiban
ketaatan, kewajiban konfidensialitas, dan kewajiban loyalitas.
Selain
membebani karyawan dengan berbagai kewajiban terhadap perusahan, suatu
perusahaan juga berkewajiban untuk memberikan hak-hak yang sepadan dengan
karyawan. Perusahaan hendaknya tidak melakukan praktik-praktik diskriminasi dan
eksploitasi terhadap para karyawannya. Perusahaan juga harus memperhatikan
kesehatan para karyawannya, serta perusahaan hendaknya tidak berlaku semena-mena
terhadap para karyawannya.
Hak-hak
yang diterima karyawan hendaknya sesuai dengan kontribusinya ke perusahaan.
Karyawan yang berprestasi diberi haknya berupa bonus atau penghargaan yang
membuat karyawan terpacu untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kinerjanya.
Dengan begitu tercipta hubungan timbak balik yang baik antara perusahaan dan
karyawan.
Sementara
perusahaan hanya dipandang sebagai tempat bekerja, dan kewajiban karyawan
hanyalah bekerja dan mengikuti peraturan yang berlaku di perusahaan tersebut,
dan tentu saja harus mendapatkan hak-nya sesuai kesepakatan.Jika ada kewajiban
lain yang harus dilakukan dan diluar kesepakatan, maka harus ada kompensasi
atau benefit tambahan, misalnya jika harus bekerja lembur maka harus
mendapatkan upah tambahan. Dari sudut pandang ini, karyawan berharap mereka
dianggap sebagai partner oleh perusahaan dan bersama dengan stake holder/pemilik
kepentingan lainnya (customer, supplier, pemegang saham, lingkungan dan
masyarakat sekitar) dianggap sama dan penting.
Dalam
perusahaan, karyawan sering bertindak berdasarkan perintah atasan mereka. Perusahaan
biasanya memiliki struktur yang lebih tinggi ke level yang lebih rendah. Jadi,
siapakah yang harus bertanggung jawab secara moral ketika seorang atasan
memerintahkan bawahannya untuk melakukan tindakan yang mereka ketahui salah.
Orang
kadang berpendapat bahwa, ketika seorang bawahan bertindak sesuai dengan
perintah atasannya yang sah, dia dibebaskan dari semua tanggung jawab atas
tindakan itu. Hanya atasan yang secara moral bertanggung jawab atas tindakan
yang keliru, bahkan jika bawahan adalah agen yang melakukannya. Pendapat
tersebut keliru, karena bagaimanapun tanggung jawab moral menuntut seseorang
bertindak secara bebas dan sadar, dan tidak relevan bahwa tindakan seseorang
yang salah merupakan pilihan secara bebas dan sadar mengikuti perintah. Ada
batas-batas kewajiban karyawan untuk mentaati atasannya. Seorang karyawan tidak
mempunyai kewajiban untuk mentaati perintah melakukan apapun yang tidak
bermoral.
Dengan
demikian, ketika seorang atasan memerintahkan seorang karyawan untuk melakukan
sebuah tindakan yang mereka ketahui salah, karyawan secara moral bertanggung
jawab atas tindakan itu jika dia melakukannya. Atasan juga bertanggung jawab
secara moral, karena fakta atasan menggunakan bawahan untuk melaksanakan
tindakan yang salah tidak
Sekali lagi bahwa dalam bisnis modern yang
penuh persaingan ketat, para pengusaha menyadari bahwa pengakuan, penghargaan
dan jaminan atas hak – hak pekerja dalam jangka panjang akan sangat menentukan
sehat tidaknya kinerja suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena jaminan atas
hak – hak pekerja pada akhirnya berpengaruh langsung secara positif atas sikap,
komitmen, loyalitas, produktivitas dan kinerja setiap pekerja.
0 komentar:
Posting Komentar