Manajemen Karier
Manajemen
karier sebagai suatu proses untuk memungkinkan karyawan untuk lebih memahami
dan mengembangkan karier mereka berupa keterampilan dan minat, dan untuk
menggunakan keterampilan dan minat itu lebih efektif baik di dalam perusahaan
dan setelah meninggalkan perusahaan (Dessler,2005,p350).
Manajemen
karier (career management) merupakan
proses dimana organisasi memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan para
pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan orang–orang yang berbobot untuk
memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. (simamora, 2001, p 504)
Dari definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa manajemen karier adalah proses pengolahan karier karyawan dimana
perusahaan menyesuaikan antara potensi dan minat karyawan guna memenuhi
kebutuhan perusahaan dalam dimasa yang akan datang.
-Manajemen Karier Organisasional
Manajemen karier organisasi menunjukkan
seberapa jauh organisasi dipandang mempunyai rencana-rencana dan prosedur
formal dan dilembagakan dalam menunkang karier karyawan baik dalam bentuk umum
maupun dalam bentuk khusus. Hariandja (2005), memalui kebijakan-kebijakan
kepegawaian seperti melakukan orientasi, memberikan pekerjaan yang menantang,
melakukan pratinjauan jabatan yang realistis dalam perekrutran, penilaian
kinerja yang berorientasi karier dan lain-lain. Lebih lanjut menurut Hariandja (2005)
peran organisasi dalam manajemen karier dalam bentuk khusus meliputi pendidikan
karier, informasi karier, dan bimbingan karier. Kegiatan
manajemen karier organisasi sering diklasifikasikan sebagai aktivitas formal
versus (lawan) kegiatan informal (Kraimer et al, 2003; Sturges et al, 2002).
Kegiatan formal meliputi, misalnya, program pelatihan, rencana pengembangan
pribadi, perencanaan karier formal. Kegiatan informal meliputi, peluang
misalnya, mentoring dan jaringan
Berdasarkan
beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan manajemen karier organisasional
adalah rangkaian kegiatan formal dirancang dan dikelola oleh organisasi untuk
mempengaruhi pengembangan karier dari satu atau lebih karyawan dan dengan
demikian meningkatkan efektivitas organisasi
Berbagai
praktek manajemen karier organisasi dijelaskan dalam literatur seperti
lokakarya karyawan, rotasi kerja, job enrichment, dan tangga kemajuan karier. Organisasi
juga dapat berkontribusi untuk identitas karier dengan memberikan banyak
peluang untuk pengembangan diri, peluang untuk kemajuan dan mentor. Ketika
memilih seorang karyawan, organisasi dapat menggunakan lowongan pekerjaan
internal yang luas, , mendorong rotasi pekerjaan dan suksesi internal manajemen
dan transfer orang di seluruh departemen lateral untuk meningkatkan nilai
mereka bagi dirinya dan bagi perusahaan. Mereka juga dapat memilih untuk
inisiatif seperti pembagian kerja dan hanya menggunakan PHK sebagai pilihan
terakhir dalam kondisi ketidakpastian ekonomi, serta memberikan preferensi
mantan karyawan untuk posisi staf baru setelah periode perampingan (M.Lazarova
dan S. Taylor, 2008). Menurut penulis karier, manajemen karier organisasi
mendukung pengembangan komitmen karyawan (Sturges et al., 2002). Hal ini akan
meningkatkan komitmen dan hasil positif lainnya. Bantuan yang dilakukan oleh manajemen
utuk karier dapat dilihat sebagai salah satu bentuk dukungan organisasi yang dirasakan.
Dukungan organisasi dirasakan telah positif terkait dengan kinerja pekerjaan
dan negatif terkait dengan perilaku penarikan seperti absensi dan perpindahan
(Rhoades & Eisenberger, 2002)
Ganrose &
Portwood (1987) dalam Nathalie Dargham (2010)
menganggap bahwa program manajemen karier yang sukses didasarkan pada asumsi sebagai berikut:
1. Individu
yang terlibat dalam perencanaan karier akan lebih mungkin mencapai aspirasi
pribadi;
2. Klarifikasi
rencana organisasi dan peluang individu akan mengurangi kecemasan dan frustrasi
dalam karyawan, yang mengarah ke sikap yang lebih positif terhadap kemajuan karier
dan organisasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khulida Kirana Yahya
(2004) dimensi Manajemen karier organisasional dibagi sebagai berikut :
-
Career Management Policy : diukur melalui standar, prosedur,
metode dan sistem karyawan yang dilakukan manajemen dalam mengelolah karier
karyawan.
-
Career Development : diukur melalui berbagai macam
aktivitas, program , dan teknik yang digunakan manajemen untuk mempertinggi
pengembangan karier karyawan.
-
Career Information : upaya yang dilakukan oleh manajemen
untuk memberikan informasi bagi karyawan terkait untuk mendukung perencanaan
karier individu dan strategi karier .
-Manajemen Karier Individual
Definisi manajemen karier individu
menurut Douglas T. Hall yang dikutip oleh Margono setiawan (2008) yaitu
usaha-usaha individu untuk memajukkan tujuan-tujuan karier mereka sendiri yang
mungkin atau tidak mungkin bersamaan dengan tujuan-tujuan yang dimiliki oleh
organisasi mereka. Manajemen karier individual berada di bawah kendali individu
yang terdiri dari mengumpulkan informasi dan rencana karier serta pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan". Manajemen karier individu berisi
"upaya pribadi yang dibuat oleh individu untuk memajukkan tujuan karier
mereka sendiri di dalam perusahaan" menurut Orpen, yang dikutip oleh Nathalie
Abi Saleh Dargham (2010). Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa manajemen karier individu merupakan usaha pribadi yang dibuat
oleh individu untuk mencapai tujuan karier individu tersebut dan untuk mencapai
karier yang disediakan oleh perusahaan.
Menurut jurnal Andreas Hirschi (2012) manajemen karier
individual terdiri dari dua perilaku utama, yaitu :
-
Kesiapan
mobilitas pekerjaan, yang meliputi career
exploration,networking, dan aspek perencanaan.
-
Kompetensi
karier, yaitu kompetensi yang relevan bagi seluruh karyawan untuk mengembangkan
karir mereka sendiri, ada 3 kompetensi dasar yaitu yang berhubungan dengan
perkembangan skill, knowledge dan motivasi