Engineering
Psikologi
adalah Desain mesin dan
peralatan untuk digunakan manusia, dan serta penentuan perilaku manusia yang
sesuai untuk mengoperasikan mesin agar efisien.
Engineering psikologi juga bisa disebut : Ergonomi, Human Factor,
Human Engineering.
Sejarah
Engineering Psikologi
Teknik psikologi diciptakan dari dalam
psikologi eksperimental. psikologi Teknik dimulai selama Perang Dunia II
(1940). Alasan mengapa hal ini dikembangkan selama ini adalah karena banyak
senjata Amerika yang gagal; dari bom tidak jatuh tempat yang tepat untuk
senjata menyerang kehidupan laut normal. kesalahan ini ditelusuri kembali ke
kesalahan manusia.Salah satu desain pertama yang dibangun untuk menahan
kesalahan manusia adalah penggunaan psychoacoustics oleh SS
Stevens. SS Stevens dan LL Beranek adalah dua dari psikolog Amerika
pertama diminta untuk membantu mengubah cara orang dan mesin bekerja
bersama-sama.Salah satu tugas pertama mereka adalah untuk mencoba dan
mengurangi tingkat kebisingan di dalam pesawat terbang militer.Pekerjaan itu
diarahkan untuk meningkatkan kejelasan sistem komunikasi militer dan tampaknya
sangat berhasil.
Tujuan
Engineering Psikologi
•
mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi dari
aktivitas manusia yang dilakukan.
•
meningkatkan kualitas umum kehidupan melalui
peningkatan keamanan, mengurangi kelelahan dan stres, meningkatkan kenyamanan,
dan kepuasan.
Motion and Time Study
Motion
study and time study adalah sebuah pembelajaran sistematis dari sistem kerja
dengan tujuan :
·
Mengembangkan sistem dan metode yang lebih baik.
Pada umumnya penentuan sistem dan metode yang digunakan
dalam sebuah industri sangat bergantung kepada tujuannya, misalnya dalam sebuah
manufaktur memproduksi barang, sebuah bank melayani transaksi dengan nasabah,
penjualan susu sapi dari peternakan, dan sebagainya. Setelah itu, dilakukan
pendekatan-pendekatan peningkatan produktivitas dengan cara problem-solving dan
sebagainya.
- · Menstandardisasi sistem dan standar tersebut.
Setelah metode terbaik ditentukan, langkah selanjutnya
adalah menstandardisasi metode itu sendiri. Dalam menstandardisasi metode
tersebut, agar dapat terdefinisi dan dapat dimengerti dengan baik, perlu adanya
pembagian kerja yang jelas dan pembatasan kerja yang baik agar berjalan secara
efisien. Dalam hal ini, setiap jenis pekerjaan dibedakan hingga detail dan
spesifik.
- · Menentukan standar waktu.
Motion study digunakan untuk mengukur standar waktu
normal yang diperlukan operator terlatih dan berpengalaman pada kecepatan
normal. Standar waktu tersebut seringkali digunakan untuk perencanaan dan
penjadwalan kerja sampai perkiraan biaya produksi, termasuk biaya buruh.
- · Melatih operator.
Agar seluruh perencanaan berjalan dengan baik, operator
perlu mendapatkan pelatihan. Hal ini biasanya diakomodir oleh atasan dan pejabat
teratas perusahaan. Akan tetapi, belakangan marak lembaga profesional yang
bergerak dalam hal training seperti ini. Berikut ini adalah ruang lingkup
Sejarah Motion and Time
Study
Telah disepakati bersama bahwa time study pertama-tama diterapkan pada
Midwalee Steel Company oleh Frederick W. Taylor pada tahun 1881. Pada waktu itu
Taylor menginginkan agar efisiensi kerja dapat tercapai dengan cara
memberdayakan kinerja pegawai. Salah satunya dengan mempekerjakan dua orang
pekerja yang benar-benar bermanfaat dan secara fisik kuat. Taylor lebih
cenderung mempekerjakan pekerja yang konsisten bekerja dengan standar “bagus”
dalam jangka waktu panjang dengan upah lebih besar dibandingkan pekerja yang
dapat bekerja maksimal hanya dalam jangka waktu pendek. Setelah melewati riset
terhadap pekerja, Taylor menyimpulkan bahwa ternyata tak ada hubungan langsung
antara kekuatan pekerja (dihitung dalam horse power/tenaga kuda) dengan efek
kelelahan yang dapat ditimbulkan. Taylor menemukan bahwa untuk pekerjaan-pekerjaan
sangat berat, kombinasi waktu bekerja, banyaknya hari untuk beristirahat,
frekuensi dan panjang waktu beristirahat berimbas pada berapa banyak pekerjaan
yang dapat dilakukan pekerja dalam sehari.
Penemuan motion study bermula saat
Frank Gilbreth pada tahun 1885 bekerja pada sebuah kontraktor bangunan. Melihat
tidak efisiennya cara kerja tukang batu, Gilbreth muda mencari cara untuk
mengoptimalisasi pekerjaan tukang batu tersebut. Semula, semua proses dari
mengambil batu hingga selesai dipecahkan dilakukan sendiri oleh si tukang batu,
namun Gilbreth membagi tiap-tiap pekerjaan spesifik ke dalam bagian-bagian. Hal
ini menurunkan jumlah gerakan yang harus dilakukan untuk meletakan batu dari 18
hingga menjadi hanya 4,5 gerakan. Rekor baru pun tercipta saat pembangunan
sebuah dinding di Boston saat seorang tukang batu dapat menghasilkan 350
bongkah batu per orang per jam. Sebelumnya sistem baru tersebut diterapkan,
rekor yang tercipta hanyalah 120 bongkah batu per orang per jam.
Time study hanyalah sebuah
pencapaian dari berbagai penemuan Taylor dalam berbagai penelitiannya di
industri. Dia seorang yang sangat ahli dalam bidang material dan permesianan
industri. Akan tetapi, keahliannya dalam bidang human problem pun sebaik
pemahamannya akan permesianan dan material. Pendekatan dan penelitiannya
terhadap aspek psikologi pekerja turut berandil besar dalam peningkatan
efisiensi kerja.
Ergonomi
Ergonomi berasal dari
bahasa latin; ergon (kerja) dan nomoi (hukum alam). Secara sederhana ergonomi
berarti ilmu yang mempelajari bagamana pekerjaan seharusnya dilakukan agar
sesuai dengan kondisi alamiah manusia. Ergonomi jelas penting untuk
dipertimbangkan dalam merancang setiap pekerjaan. Pekerjaan yang dirancang
dengan mempertimbangkan faktor ergonomi dapat menghindari terjadinya cepat
lelah dan cedera otot, yang akhirnya meningkatkan produktifitas pekerja.
Beberapa pakar juga memberikan definisi mereka sendiri tentang
ergonomi. Mc Cormicks dan Sanders (1987) membagi ergonomi ke dalam tiga
pendekatan, yaitu:
1. Fokus
Utama
Fokus utama ergonomi adalah mempertimbangkan manusia dalam
perancangan benda kerja, prosedur kerja, dan lingkungan kerja. Fokus ergonomi
adalah interaksi manusia dengan produk, peralatan, fasilitas, lingkungan dan
prosedur dari pekerjaan dan kehidupan sehari-harinya. Ergonomi lebih ditekankan
pada faktor manusianya dibandingkan ilmu teknik yang lebih menekankan pada
faktor-faktor nonteknis.
2. Tujuan
Ergonomi mempunyai dua tujuan utama yaitu meningkatkan efektifitas
dan efisiensi pekerjaan dan aktifitas-aktifitas lainnya serta meningkatkan
nilai-nilai tertentu yang diinginkan dari pekerjaan tersebut, termasuk
memperbaiki keamanan, mengurangi kelelahan dan stres, meningkatkan kenyamanan,
penerimaan pengguna yang besar dan memperbaiki kualitas hidup.
3.
Pendekatan Utama
Pendekatan utama mencakup aplikasi sistematik dari informasi yang
relevan tentang kemampuan, keterbatasan, karakteristik, perilaku dan motivasi
manusia terhadap desain produk dan prosedur yang digunakan serta lingkungan
tempat menggunakannya.
Inti dari
ergonomi adalah suatu prinsip fitting the task/the job to the man, yang
artinya pekerjaan harus disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan yang
dimiliki oleh manusia. Hal ini menegaskan bahwa dalam merancang suatu jenis pekerjaan
perlu memperhitungkan keterbatasan manusia sebagai pelaku kerja. Keadaan ini
akan memberikan keuntungan dalam proses pemilihan pekerja untuk suatu pekerjaan
tertentu. Mencari pekerja yang mampu menahan beban kerja yang berat bukanlah
suatu pekerjaan yang mudah. Namun mengupayakan cara kerja lainnya yang
mengurangi beban kerja sampai berada dalam batas kemampuan rata-rata, akan
mempermudah kita dalam mencari pekerja yang sanggup melaksanakan pekerjaan
tersebut.
Hal
mendasar dalam ergonomi
Hal mendasar dalam ergonomi adalah mengupayakan agar sikap badan
selalu dalam posisi atau mudah kembali dalam posisi netral. Yang dimaksud
posisi netral adalah posisi dimana otot dalam posisi yang cenderung relax.
Sikap
netral dasar:
·
Kepala tegak dan menghadap ke depan.
·
Punggung dalam posisi tegak
·
Lengan atas terjuntai dengan siku mendekat
samping badan dengan nyaman.
·
Lengan bawah paralel dengan lantai
·
Tangan membentuk satu garis lurus dengan
lengan bawah
·
Kaki terbuka selebar bahu bila bekerja sambil
berdiri
·
Paha sejajar lantai, lutut membentuk 90
derajat dan kaki menapak lantai bila bekerja sambil duduk.
Bekerja
sambil berdiri:
• Bekerja sambil
berdiri dalam waktu beberapa jam, walaupun dalam poisisi yang baik tetap akan
menimbulkan kelelahan lebih cepat daripada duduk. Pada lantai yang keras,
berjalan sama dengan memukul palu di telapak kaki di setiap langkah. Beberapa
hal yang dapat mengurangi kelelahan dan menjaga agar pekerja dalam kondisi yang
baik pada saat bekerja sambil berdiri dalam waktu yang lama:
• Pemakaian
sepatu yang baik: Sepatu yang baik adalah sepatu yang pas dengan gesekan
minimal dan sol yang baik.
Menggunakan
anti fatigue mat: Anti fatigue mat bisa karpet, karet, kayu atau bentuk lain
yang dapat memberikan sedikit elastisitas pada lantai. Perlu diperhatikan bahwa
pemasangan anti fatique mat dapat menimbulkan bahaya baru seperti tersandung
bila tidak dipasang dengan baik. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah anti
fatique mat berbeda dengan anti slip mat. Anti slip mat membuat sepatu selalu berhati
dengan tiba tiba saat melangkah dan menyebabkan gesekan lebih besar antara kaki
dan sepatu yang dapat menimbulkan masalah baru.
Bekerja dengan komputer:
Bekerja dengan komputer harus
dirancang sesuai dengan 7 sikap netral dasar diatas:
·
Tinggi keyboard dan kursi, dan lengan kursi diatur agar siku dapat
membentuk kurang lebih 90 derajat dengan lengan pekerja didukung oleh lengan
kursi.
·
Paha sejajar dengan lantai.
·
Telapak kaki menyentui lantai dengan nyaman. Bila diperlukan, footrest
disediakan sulit untuk mengatur ketinggian meja.
·
Sandaran kursi harus memungkinkan agar badan dalam posisi yang tegak.
·
Tinggi monitor diatur agar kepala tetap tegak.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam bekerja dengan komputer:
- Jarak
monitor dengan mata kurang lebih sama dengan jarak jangkauan tangan.
- Tidak
ada lampu yang langsung mengarah mata atau terpantul ke mata lewat layar
monitor.
Ergonomi dalam sistem manajemen keselamatan
kerja:
Dalam standar OHSAS-18001, salah satu persyaratan adalah
organisasi harus mengidentifikasi bahaya, menilai resiko dari bahaya dan
menerapkan kontrol yang diperlukan. Secara umum, bahaya terkait dengan ergonomi
adalah sikap kerja. Akibat yang mungkin muncul adalah gangguan muscoskeletal
(musculoskeletal disorders – MSDs) yang mencakup gangguan pada otot, sendi,
tendon, ligamen dan saraf). Besarnya resiko bahaya tentu harus memperhatikan
berapa sering pekerjaan dilakukan dan tingkat keparahan dari muscoloskeletal
disorders.
Set Up Your Workstation:
Perancangan Dan Alat Ruang
Kerja Pedoman Untuk Kerja
Efisien
1.
Desain
yang efektif dari ruang kerja-operator manusia, apakah itu sebuah bangku untuk memasang sebuah
komponen elektronik, layar tampilan untuk koran menyalin-penulis, atau taksi yang bergerak untuk
pengemudi, melibatkan prinsip-prinsip berikut dari waktu-dan-gerak
studi dan teknik penelitian psikologi:
2.
Semua
bahan, peralatan, dan persediaan yang dibutuhkan oleh para pekerja harus ditempatkan dalam urutan yang akan
digunakan sehingga jalur gerakan buruh akan berjalan terus-menerus. Mengetahui bahwa
setiap bagian atau alat selalu di tempat yang sama menghemat waktu. Alat harus diposisikan sehingga mereka dapat diambil siap digunakan.
Sebagai contoh, untuk pekerjaan yang membutuhkan
penggunaan berulang obeng, alat yang bisa ditunda tepat di atas area kerja pada coil spring. Ketika alat ini diperlukan,
pekerja bisa mencapai tanpa melihat dan menariknya turun siap untuk digunakan.
3.
Semua
bagian dan alat-alat harus berada dalam jarak jangkauannya nyaman (sekitar 28 inci). Hal ini melelahkan bagi pekerja
untuk mengubah posisi sering untuk mencapai di luar kerja wilayah
normal.
Psikolog memiliki pedoman
pengembangan untuk bekerja efisien. Aturan untuk meningkatkan kemudahan, kecepatan, dan akurasi pekerjaan manual meliputi:
- Minimalkan pekerja jarak harus mencapai untuk mendapatkan alat dan bahan pakai atau untuk mengoperasikan mesin.
- Kedua tangan harus memulai dan mengakhiri gerakan mereka pada saat yang sama. Gerakan harus sebagai simetris mungkin. Tangan kanan harus mencapai ke kanan untuk satu item seperti tangan kiri mencapai ke kiri untuk item lain.
- Tangan tidak boleh menganggur kecuali saat istirahat.
- Tangan tidak boleh melakukan tugas yang dapat dilakukan oleh bagian tubuh lain .
- Meja kerja tingginya harus sesuai ketika kita bekerja dengan posisi berdiri atau duduk. Hal ini penting karena bisa mengurangi kelelahan.
6.
Human
Antropometri
Definisi antropometri
Antropometri berasal dari bahasa Yunani yakni kata anthropos yang
berarti manusia dan metron yang berarti mengukur. Jadi, antropometri secara
literal adalah pengukuran manusia. Antropometri adalah pengetahuan mengenai
dimensi tubuh manusia serta aplikasi yang berkaitan dengan geometri fisik,
massa dan kekuatan tubuh manusia. Variasi dimensi tubuh manusia sering kali
menjadi faktor utama untuk menghasilkan rancangan sistem/alat yang sesuai untuk
pengguna.
Perbedaan dimensi tubuh manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan saat mengambil sampel data tersebut,
antara lain:
- · Umur
- · Ukuran tubuh pria akan berkembang sejak lahir sampai dengan ±20 tahun, sedangkan tubuh wanita akan sampai dengan ±17 tahun. Namun, ada kecenderungan penyusutan dimensi tubuh setelah 60 tahun.
- · Jenis kelamin
- · Ukuran tubuh pria umumnya lebih besar dibandingkan wanita, kecuali di bagian dada dan pinggul.
- · Rumpun dan suku bangsa
- · Kondisi sosial ekonomi serta konsumsi gizi
- · Pekerjaan/aktivitas harian
- · Waktu pengukuran
Antropometri dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu:
Antropometri
statis (dimensi struktur tubuh). Pengukuran manusia pada posisi diam
pada permukaan tubuh.
Antropometri
dinamis (dimensi fungsional tubuh). Pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik
manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin
terjadi saat melakukan pekerjaan atau kegiatan.
Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan
secara luas antara lain dalam hal pengamatan kesehatan dan pertumbuhan manusia,
perancangan area kerja (work station), perancangan peralatan kerja, perancangan
produk-produk konsumtif, dan perancangan lingkungan kerja fisik.
Prinsip-Prinsip
Human Antropometri
- Prinsip perancangan fasilitas
berdasarkan individu ekstrim (minimum atau maksimum)
Prinsip
ini digunakan apabila kita mengharapkan agar fasilitas yang akan di rancang
tersebut dapat di pakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar orang-orang
yang akan memakainya.
Contohnya:
Ketinggian kontrol maksimum digunakan tinggi jangkauan keatas dari orang
pendek, ketinggian pintu di sesuaikan dengan orang yang tinggi dan lain-lain.
- Prinsip perancangan fasilitas yang
bisa disesuaikan.
Prinsip
digunakan untuk merancang suatu fasilitas agar fasilitas tersebut dapat
menampung atau bisa dipakai dengan enak dan nyaman oleh semua orang yang
mungkin memerlukannya. Biasanya rancangan ini memerlukan biaya lebih mahal
tetapi memiliki fungsi yang lebih tinggi.
Contohnya:
Kursi kemudi yang bisa di atur maju-mundur dan kemiringan sandarannya, tinggi
kursi sekretaris atau tinggi permukaan mejanya.
- Prinsip perancangan fasilitas
berdasarkan harga rata rata para pemakainya. Prinsip ini hanya di gunakan
apabila perancangan berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin dilaksanakan
dan tidak layak jika menggunakan prinsip perancangan fasilitas yang bisa
disesuaikan. Prinsip berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin dilaksanakan
bila lebih banyak rugi dari pada untungnya, ini berarti hanya sebagian
kecil dari orang-orang yang merasa enak dan nyaman ketika menggunakan
fasilitas tersebut.
Kenyataan menunjukan bahwa
terdapat perbedaan atribut/ukuran fisik antara satu manusia dengan manusia yang
lain. Perbedaan antara satu populasi dengan populasi yang lain dikarenakan oleh
faktor-faktor yang mempengaruhi data antropometri, yaitu :
·
Umur
·
Jenis
kelamin
·
Ras
dan suku bangsa
·
Jenis
pekerjaan
Dalam rangka untuk mendapatkan
suatu rancangan yang optimum dari suatu ruang dan fasilitas akomodasi maka
hal-hal yang harus diperhatikan adalah faktor- seperti panjang dari suatu
dimensi tubuh manusia baik dalam posisi statis maupun dinamis selain itu juga
harus didapatkan data-data yang sesuai dengan tubuh manusia. Pengukuran
tersebut adalah relatif mudah untuk didapat jika diaplikasika pada data
perorangan. Akan tetapi semakin banyak jumlah manusia yang diukur dimensi
tubuhnya, maka akan semakin kelihatan betapa besar variansinya antara tubuh
dengan tubuh lainnya baik secara keseluruhan tubuh maupun segmennya.
Jenis
pengukuran antropometri
Ada dua jenis pengukuran antropometri yakni pengukuran secara
konvensional dan digital.
Pengukuran secara konvensional atau pengukuran langsung
membutuhkan beberapa instrumen atau alat seperti kursi antropometri, meteran,
timbangan badan, pengukur tinggi tubuh, jangka sorong, dan sebagainya
tergantung kebutuhan.
Sedangkan pengukuran secara digital menggunakan teknologi
pengolahan citra digital. Kelebihan pengukuran secara langsung adalah alat
lebih mudah ditemui dan murah sehingga untuk memulainya tidak memerlukan biaya
yang besar serta mudah diterapkan. Kelemahan pengukuran secara langsung adalah
membutuhkan waktu yang lama, lebih membutuhkan banyak tenaga, dan sulit untuk
melakukan pengukuran antropometri dalam jumlah besar. Sedangkan pengukuran
digital secara umum tidak banyak memakan waktu dan tenaga, cocok untuk
melakukan pengukuran antropometri dalam jumlah besar, mengeliminasi kontak
langsung dengan subjek ukur sehingga dislokasi dan deformasi jaringan yang
lunak pada tubuh dapat dihindari. Namun untuk memulai pengukuran digital
memerlukan biaya yang cukup besar karena melibatkan teknologi hardware dan
software komputer, serta memerlukan pelatihan khusus
Aplikasi
Data Antropometri dalam Perancangan Produk atau Fasilitas Kerja
Data anthropometri yang menyajikan data ukuran dari berbagai macam
anggota tubuh manusia dalam persentil tertentu akan sangat besar manfaatnya
pada saat suatu rancangan produk atupun fasilitas kerja akan dibuat. Penerapan
data anthropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean
(rata-rata) dan SD (standar deviasi) dari suatu distribusi normal.
FAKTOR MANUSIA DAN ROBOT
Penggunaan robot telah menciptakan alteractions signifikan
dalam banyak lingkungan kerja. Sedangkan komputer mempengaruhi pekerjaan pada
semua tingkat organisasi,robot sebagian besar telah mengubah sifat pekerjaan
manufaktur. Pekerja moster berpengaruh termasuk menchanics, perakit, tukang
las, tukang cat, pekerja perakitan, dan karyawan industri semiskilled dan tidak
terampil. Banyak robot yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan AS berada di
industri otomotif di mana mereka melakukan pengelasan dan pekerjaan pengecatan.
Penggunaan lain dari robot industri adalah dalam pembuatan peralatan konsumen
seperti lemari es dan mesin pencuci piring. Robot sangat berharga dalam pekerjaan yang melibatkan
paparan bahan kimia berbahaya, seperti epoxies semprot lukisan di booster
roket. Robot juga melakukanpekerjaan rinci dan terampil seperti perakitan
komponen komputer dan melakukanoperasi pemeliharaan di pembangkit listrik
nuklir. Robot kecil merangkak di sekitarkesenjangan dalam bundel pipa di
pembangkit listrik untuk memeriksa terhadap keretakan dan cacat dan membuat
perbaikan yang diperlukan.
Person –
Machine System
• Sebuah
sistem di mana komponen manusia dan mekanik beroperasi bersama-sama untuk
menyelesaikan tugas
• Sistem-sistem
tersebut bervariasi dalam sejauh mana operator manusia secara aktif dan terus
terlibat
• Manusia
tetap komponen penting dari sistem manufaktur otomatis
• Otomasi
membuat pekerja lebih banyak bertugas dengan hanya memonitoring kerja mesin
dari pada mengoperasikannya
Kekuatan
Mesin
• Mendeteksi sensor diluar kemampuan sensorik manusia
• Bisa membuat sesuatu dengan jumlah yang besar dan cepat dan perhitungan akurat
• Menyimpan dan mengambil informasi
dengan jumlah yang besar
• Menerapkan kekuatan fisik dengan terus menerus dan cepat
Kelemahan
Mesin
·
Tidak fleksibel
·
Tidak bisa belajar dari kesalahan
·
Harus dimonitoring secara terus-menerus
·
Tidak bisa berimprovisasi
Panduan
Untuk Kontrol
·
secara Person-Machine
sistem, sekali operatos manusia menerima input melalui display dan memproses
informasi itu, mereka harus berkomunikasi beberapa tindakan kontrol untuk
mesin. mereka mengirimkan keputusan kendali mereka melalui perangkat seperti
switch, pushbuttons, pengungkit, engkol, roda kemudi, mouse, joystick. psikolog
teknik menganalisis sifat tugas masing-masing untuk menentukan apakah ia
melibatkan, misalnya, menyalakan lampu atau mengaktifkan beberapa komponen
sistem lainnya.
·
di samping itu,
kontrol harus memenuhi dua kriteria berikut:
1. Control-body
matching
kebanyakan dari mereka diaktifkan oleh tangan
dan kaki. psikolog teknik merekomendasikan bahwa tidak ada satu anggota tubuh
diberikan terlalu banyak tugas untuk melakukan
2. Control-task
compatibility
tindakan kontrol harus meniru gerakan yang
dihasilkan. misalnya, menarik kolom kontrol sebuah pesawat ke kanan menarik
pesawat ke kanan; gerakan kontrol dan respon mesin sejajar.
identifikasi
control
·
kontrol harus secara jelas ditandai atau
diberi kode identifikasi untuk memastikan mereka benar dan cepat. mobil
produsen panel kode instrumen dengan menggunakan simbol gambar untuk fungsi kontrol.
pada panel instrumen yang ramai, kontrol mudah diidentifikasi dapat meminimalkan
kesalahan yang disebabkan dengan mengaktifkan kontrol yang salah.
Human
Factor dalam kehidupan sehari-hari
·
temuan penelitian
ergonomi yang jelas dalam banyak bidang kehidupan sehari-hari. bidang
telematika, misalnya, mengacu pada teknologi informasi nirkabel yang mungkin
sudah ada di mobil Anda, seperti sistem navigasi GPS, radio satelit, atau telepon
bluetooth. sebuah sistem pemberitahuan tabrakan otomatis, yaitu sensor yang
akan berbunyi jika mobil terlalu dekat dengan mobil didepan atau dibelakang. Ini
adalah masalah yang jelas dari perangkat tersebut karena mereka dapat
mengalihkan perhatian Anda dan menyebabkan kecelakaan. psikolog bekerja untuk
menentukan sifat dan tingkat dari gangguan dan cara terbaik untuk melengkapi
operator manusia untuk menangani mereka.
0 komentar:
Posting Komentar